Jika " Buntu " Ini Pesan Gubernur Sumsel

pekonews
0





MUSI RAWAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sum-Sel),mengelar rapat paripurna istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-82 di tahun 2025.


Rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Mura secara langsung di hadiri oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru,bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel.


Selain itu juga turut hadir Walikota Lubuklinggau H Rahmad Hidayat,Wakil Bupati Rejang Lebong Provinsi Bengkulu,anggota DPRD Provinsi Sumsel, Kapolres Mura,Dandim 0406 Lubuklinggau.


Prosesi rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Mura dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Mura Firdaus Cik Olah,dan didampingi Bupati Mura Hj Ratna Machmud hingga Wakil Bupati Mura H Suprayetno,Selasa (29/4/2025) 


Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam sambutannya,menguraikan fuji syukur alhamdulillah dikesempatan kali,saya dapat hadir secara langsung dalam undangan dari Pemkab Mura.


Dalam rangka Hari Jadi ke-82 tahun,yang bertema " Terus Maju Untuk Pembangunan Musi Rawas Mantab Berkelanjutan ",dengan demikian kami Pemprov Sumsel sangat berterimakasih atas sambutannya.


Dan mengucapkan " Selamat " kepada Ibu Bupati Mura Hj Ratna Machmud serta Wakil Bupati H Suprayetno,yang masih tetap dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mura.


Untuk memimpin Kabupaten Mura berkelanjutan,semoga kedepan nanti semakin Mantab lagi.


Karena proses untuk menjadi seorang  pemimpin itu, kemungkinan besar berbeda-beda mekanismenya ada yang merintis dari birokrasi.


Ada golongan jabatannya yang tinggi ada juga yang renda,baru ingin masuk ke dunia politik,seperti misalnya Bapak Ibnu Amin usai jadi Bupati kembali lagi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).


Kemudian di zaman H Hendra Gunawan awalnya merintis dari birokrasi dan berhenti jadi Pengawai Negeri Sipil (PNS),begitu juga di zaman Hj Ratna Machmud mekanismenya berhenti jadi PNS baru menjadi Bupati.


Selain itu ada Walikota Lubuklinggau H Rahmad Hidayat sebelumnya pernah menjadi PNS,jadi pengusaha baru jadi birokrasi dan Walikota.


Yang sangat penting sekali itu,pengalaman seperti pak Firdaus Cik Olah pernah jabat Kepala Desa (Kades) Sungai Pinang,jadi DPRD sampai Ketua DPRD Mura.


Maka dari itu, mekanismenya menjadi seorang polisiti maupun birokrasi tidak ada yang secara tiba-tiba dan spontanitas melainkan berproses.


" Oleh sebab itu,jika kita dengar nasehat orang tua dahulu seperti ada bibit ada bebet dan ada bobotnya,"urai Herman Deru.


H Herman Deru memaparkan memang Kabupaten Mura ini,sudah berusia 82 tahun akan tetapi sejarahnya pernah ditarik mundur sebab harus pindah Ibu Kotanya.


Waktu itu kemungkinan lebih kurang yang ke-60 tahun Kabupaten Mura,harus meninggalkan sekian banyak pembangunan-pembangunan yang berupa insfratruktur yang ada di Ibu Kota.


Kalau kita cerita soal reward dan penghargaan,kenapa bangunan-bangunan yang tadinya tidak terpikirkan seperti Rumah Sakit (RS),Jembatan.


Maka dari itu RS itu merupakan sebagai simbol pelayanan suatu Daerah,jika memiliki RS yang megah bukan bearti harus penuh pasiennya.


Tapi yang peling penting itu bagaimana masyarakat tidak menderita sakit,untuk itu ada Empat (4) tingkat tahapan soal kesehatan.


Pertama promotif,dalam tahapan pertama ini bagaimana kita mengajak hidup sehat,dengan mengajak semua stakeholder di Pemerintahan untuk selalu hidup sehat dan sanitasi yang baik.


Kedua preventif,seperti ajakan kepada anak-anak mencuci tangan misalnya, bagaimana kita membasmi nyamuk yang dapat menyebabkan demam berdarah.


Ketiga kuratif,kita sudah membicarakan soal biaya,soal BPJS,dan Alhamdulillah Musi Rawas ini,sebagai Kabupaten yang masuk dalam universal head coverage.


Keempat rehabilitasitif,jika terjadi hal ini sangat hal sekali,sebab penyakit struk itu rehabilitasinya sangat mahal.


" Maka dari itu,saya pernah menantang Ibu Bupati dalam dalam kegiatan paparan di Sumsel kemarin,harus menambah lagi Unit Pelayanan kesehatan untuk rawat inap,"papar Gubernur.


Gubernur Sumsel H Herman Deru mengingat,yang terpenting itu jangan sakit salah satu yang menunjang supaya tidak sakit itu masyarakatnya harus sejahtera.


Tadi sudah dijabarkan dalam data statistik,bahwa semua grafik menunjukkan angka-angka baik serta Inflasi terjaga,bahkan nomor 1 se-Indonesia.


Artinya tidak ada biaya-biaya kemahalan di Kabupaten Mura ini,akan tetapi meskipun tidak mahal dalam angka statistik kalau masyarakatnya buntu mahal semua dan sakit itulah.


Oleh sebab itu maka kita harus menyediakan lapangan-lapangan pekerjaan,yang tidak harus menjadi ASN,tidak harus menjadi pengawai.


Bisah juga kita kanalisasi melalui wirausaha-wirausaha atau upaya -upaya produktif lainnya,tidak perlu kita berpikir yang besar-besar.


Dari hal-hal yang terkecil,contohnya anak-anak remaja kita berikan kursus seperti yang trendi saat ini skincare, skincare ini bisah membuat suatu acara tidak jadi akibat skincare ini.


Selain itu kita buka juga kursus servis hendpone,hal ini pernah saya lakukan sewaktu menjadi Bupati.


Untuk itu saya pesan dengan Disnakertrans jangan buka kursus benari mesin pesawat,jangan juga membuka kursus underwater ngelas kapal dibawah air.


Jadi kita membuka lowongan pekerjaan di leading sektor Disnakertrans itu,sesuai problem yang ada di wilayah kita.


Artinya di hari jadi Kabupaten Mura yang ke -82 tahun ini, Pemerintah mempunyai tugas supaya dapat meyakinkan diri kita bahwa pemerintah punya tanggung jawab.


Pada D2 dalam Undang -Undang (UU) terdiri dari Eksekutif dan Legislatif maka dengan bekerja sama, bagaimana mengkonstruksi anggaran menjadi anggaran yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat jika masih kurang sedikit-sedikit lapor Pak Gubernur.


Apalagi di tahun 2025 ini, Gubernur Sumsel memberikan bantuan kepada Kabupaten Mura sebentar 50 Milyar untuk pembangunan Kabupaten Mura.


" Terkait efesien anggaran Sumsel salah satu Gubernurnya tidak mempersoalkan efesiensi anggaran,karena yang diefesiensi anggaran itu adalah yang tidak produktif angarannya dan tidak bermanfaat jadibtidak semua di efesiensi,"ingat Gubernur.(Nasrullah)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)