LUBUKLINGGAU – Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau menggelar rapat penting pada Senin, 6 Januari 2025, guna membahas kelangkaan gas LPG 3 kg yang belakangan ini dikeluhkan oleh masyarakat. Rapat ini diadakan sebagai langkah cepat dalam mencari solusi terhadap lonjakan permintaan dan keterbatasan distribusi gas bersubsidi yang banyak digunakan oleh masyarakat kecil.
Dalam rapat tersebut, hadir perwakilan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin), agen dan pangkalan LPG, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. DPRD ingin memastikan bahwa penyebab kelangkaan ini dapat teridentifikasi secara jelas, apakah disebabkan oleh distribusi yang tidak merata, adanya permainan harga, atau faktor lain yang menyebabkan pasokan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, REza Ashabul Kahfi menegaskan bahwa gas LPG 3 kg merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat kecil, sehingga pihaknya akan mengawal distribusi dan kebijakan pemerintah terkait penyaluran gas subsidi ini. Ia juga meminta agar pihak distributor dan agen memastikan tidak ada praktik penimbunan yang menyebabkan harga di pasaran menjadi melambung tinggi.
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota DPRD menyoroti pentingnya transparansi dalam distribusi dan menekankan agar pengawasan diperketat. Beberapa usulan yang muncul antara lain adalah penguatan sistem pendataan penerima subsidi, pengawasan ketat terhadap pangkalan nakal, serta evaluasi kebijakan distribusi gas LPG di Kota Lubuklinggau agar lebih merata dan tepat sasaran.
Sementara itu, perwakilan dari Disdagrin menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan dan inspeksi ke sejumlah agen dan pangkalan LPG guna memastikan bahwa tidak ada praktik penimbunan maupun penyalahgunaan distribusi.
Mereka juga mengusulkan adanya kerja sama antara pemerintah daerah dan Pertamina untuk meningkatkan pengawasan dan distribusi gas LPG 3 kg agar tidak terjadi lagi kelangkaan seperti yang terjadi saat ini.
DPRD Kota Lubuklinggau berkomitmen untuk terus mengawal isu ini hingga ditemukan solusi yang efektif. Rapat ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg dengan harga yang wajar dan pasokan yang stabil.